klikinfoku.com - Jakarta – Banyak ponsel yang beredar di pasaran. Namun faktanya
adalah, tak semua ponsel cocok bagi Anda. Lantas, bagi mereka yang
berjiwa muda, mana yang paling pas?
Menurut lembaga survei eMarketer, ada lebih dari 60 juta pengguna
perangkat mobile di Indonesia, dan jumlah itu diperkirakan akan tumbuh
melampaui 70 juta di akhir tahun 2015.
Artinya, satu dari lima telepon seluler yang ada di Indonesia
merupakan smartphone. Data tersebut juga menunjukan bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna telepon genggam
terbanyak di dunia
Salah satu pendorong meningkatnya pengguna smartphone adalah karena
pengguna ingin eksis lewat jejaring sosial yang bisa memanfaatkan
fitur-fitur smartphone tersebut, antara lain kamera, video, serta layar
besar untuk menikmati konten digital dan permainan interaktif.
Lebih dari 70% pengguna aplikasi jejaring sosial berusia di bawah 25
tahun, dan ada lebih dari 52 juta pengguna yang mengaksesnya melalui
telepon selular. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa dari para
pembeli smartphone di Indonesia, salah satu segmen yang paling
mendominasi adalah anak muda.
Vendor smartphone pun berlomba untuk memanjakan segmen anak muda
dengan meriset komposisi smartphone seperti apakah yang pas untuk
kebutuhan mereka mengakses jejaring sosial, melakukan selfie, ataupun
juga menonton video dan bermain game. Berikut hasilnya seperti yang
diungkapkan ZTE:
1. Layar Besar dan Kuat
Sebuah smartphone terkadang menjadi simbol status seseorang. Semakin
besar layarnya, semakin membanggakan bagi pemiliknya, selain akan lebih
nyaman dilihat dan tidak melelahkan mata.
Ini adalah penyebab munculnya istilah ‘phablet’. Menurut survei yang
dilakukan firma independen Jana, diketahui bahwa di Indonesia, ukuran
layar 5 inch merupakan ukuran yang paling digemari dan juga paling pas.
Menariknya lagi, 5 inch juga merupakan ukuran yang paling tepat bagi
pengguna smartphone di India dan Filipina.
Kualitas layar yang digunakan juga harus tidak mudah pecah atau
tergores, karena pengguna muda pastinya akan memiliki banyak sekali
aktivitas sehari-hari.
2. Kamera Selfie yang Dicari
Jaman dulu, kamera 3 megapixel mungkin sudah cukup. Tapi di masa kini
dengan semakin banyaknya jejaring sosial dan aplikasi berbagi foto
seperti Instagram dan Path, kualitas foto yang tajam tentu saja menjadi
prioritas bagi mereka yang muda dan rajin meng-upload foto ke jejaring
sosial.
Kamera smartphone dengan kamera belakang 13 megapiksel mulai merajai
pasar, dan untuk keperluan selfie, kamera depan pun sudah tidak lagi
VGA, minimal 5 megapiksel. Selain itu, fitur-fitur edit foto setelah
diambil pun harus sudah disematkan dalam sistem operasinya supaya
pengguna tidak harus membeli aplikasi tambahan.
3. Performa Oke dan OS Terbaru
Dengan meningkatnya kualitas grafis dari game 3D yang populer di
kalangan generasi muda, maka kebutuhan sistemnya pun meningkat. Prosesor
single core atau berinti tunggal sudah terlampau lambat untuk bisa
memproses game.
Dibutuhkan prosesor dengan empat inti (quad core) atau lebih banyak
supaya bisa menjalankan berbagai aplikasi tanpa lag atau tampilan yang
patah-patah.
Dilemanya, sebuah smartphone quad core membutuhkan daya listrik yang semakin besar. Oleh karena itu, baterai yang
pas-pasan akan membuat pengalaman penggunanya tidak nyaman, karena harus sering melakukan
charging.
Smartphone yang ideal sebaiknya memiliki kapasitas baterai antara
2000-3000 mAh untuk bisa mendukung aktivitas pengguna yang sibuk.
Tidak hanya itu, untuk bisa mengikuti perkembangan aplikasi terbaru
dan memiliki kestabilan proses yang tinggi, smartphone perlu dikapalkan
menggunakan sistem operasi terbaru, untuk Android misalnya versi KitKat
(4.4.x) atau yang lebih baru. Sebab sudah banyak aplikasi yang tidak
lagi bisa bekerja dengan OS Android di bawah versi 4.0.
4. Harga Bersahabat
Kriteria yang terakhir dan paling menentukan adalah harga. Harga adalah
faktor yang harus disesuaikan dengan kantong pelajar, mahasiswa dan
pengguna dengan usia muda.
Menurut studi yang dilakukan oleh gfk, popularitas smartphone dari
brand-brand terkenal yang memiliki harga rata-rata USD 258 (sekitar Rp 3
juta) ke atas, mulai tergeser oleh smartphone dengan harga di antara
USD 58-200, dengan titik harga ideal kurang lebih USD 159.
Sebagai strategi untuk menekan harga agar lebih terjangkau bagi calon pembeli, vendor serta pelaku
e-commerce di Indonesia mulai sering menggelar program pemesanan atau lazim disebut
pre-order, dengan konsekuensi ketersediaan unit dan waktu pemesanan yang terbatas.